petugas ATCS mengamati lalulintas di layar pantau |
Dipilihnya Kota Pekalongan menjadi pilot projek Smart City yang digulirkan oleh BPPT menjadi berkah tersendiri, Pengelolaan transportasi perkotaan nantinya akan mendukung sistem transportasi barbasis IT dan Kota Pekalongan menjadi yang pertama di Indonesia menerapkan teknologi tersebut melampaui Jakarta dan Kota besar lainya.
Tim Leader Kajian Transportasi Perkotaan dari Badan Pengkajian Penerapan Teknologi (BPPT) Pusat, Novi Irawati mengatakan, " Penerapan teknologi ini butuh kajian ilmiah dan Kota Pekalongan nantinya akan mengetahui kebutuhan jalan seperti apa yang pas, apakah nantinya berupa under pass atau fly over semua akan ada naskah akademiknya," terangnya, Sabtu (9/5/15).
" kita sudah keliling lihat semua daerah, hanya Kota Pekalongan yang siap infrastrukturnya, ATCS nya sudah didukung SDM yang baik ditambah jaringan kabel optik sudah tersedia apalagi teman-teman di BPPT sudah sering berhubungan dengan Kota Pekalongan," jelasnya
Program untuk jangka lima tahun tersebut akan dimulai Senin depan melibatkan 50 sampai 60 orang yang akan bergerak memetakan jumlah narasumber penduduk Kota Pekalongan yang tersebar di 27 Kelurahan, selama satu bulan tim akan mendatangi warga dan akan diwawancarai terkait pola mobilitas perjalanan yang dilakukan dalam sehari.
" Selama ini kita lebih banyak membeli teknologi yang sudah jadi tanpa pernah memperhitungkan apakah cocok diterapkan disini semisal ATCS yang KOta Pekalongan pun beli dan itu butuh investasi yang mahal, kalau tidak salah untuk lima unit yang sudah terpasang membutuhkan anggaran kurang lebih 5 milyar dan Kota Pekalongan sampai tahun ini sudah mempunyai 10 unit yang terpasang," ujarnya.
Dengan adanya teknologi yang dipunyai BPPT, imbuh Novi, bisa menyesuaikan keadaan dan kondisi yang ada di Indonesia, hanya saja kendalanya anggaran untuk riset yang mahal.
" Namun terlepas dari semua itu kita memang memerlukan sebuah teknologi yang tepat guna untuk mengurangi ketergantungan teknologi dari luar yang mahal, kalau kita bisa mengapa enggak," tandasnya.
Post a Comment