Rencana Pemerintah Kabupaten Batang untuk memindahkan pedagang dari Pasar darurat ke lokasi yang baru disambut gembira oleh para pedagang.
Aris Ikhmawati (40 th) salah satu pedagang pakaian mengaku senang dengan rencana tersebut. Namun Aris juga mengingatkan jangan sampai setelah pindah nanti masih ada pedagang dadakan yang menggelar lapak di depan pasar yang nantinya malah berdampak dengan pendapatan pedagang yang ada di dalam pasar.
"Harapannya jangan sampai seperti yang kemarin, pembeli di dalam pasar sepi. Omsetnya anjlog karena adanya pasar tiban," katanya.
Aris yang warga Bangunsari Timur, Kelurahan Proyonanggan Tengah ini mengaku berdagang pakaian di Pasar Batang sejak tahun 1998.
Dirinya juga meminta kepada Pemkab Batang agar design kios atau toko yang akan ditempati nanti berbentuk sederhana saja.
"Jangan terlalu mewah dan megah. Takutnya pembeli kami yang kebanyakan masyarakat pedesaan mengira toko kami ini menyediakan barang-barang yang mahal," ucapnya.
Sementara itu Konsultan Pengawas Managemen Kontruksi Pasar Batang dari PT Titik Tuju Tama mengatakan, desaign dua lantai Pasar Batang sudah sesuai gambar yang sudah direncanakan.
"98 persen bangunan sudah selesai. Sisanya tinggal perapihan saja. Kios dan lapak sudah selesai penyekatannya," terang Ridho.
Ridho menjelaskan, Pasar Batang yang baru didesign secara modern dengan bangunan berstruktur beton dan berangka baja sertai dilengkapi fasilitas keamanan yang modern.
Baca Juga
Baca Juga
Rampung Pertengahan Desember, Pasar Batang Yang Baru Siap Tampung Ribuan Pedagang
"Selain Hydrant, kami pasang sensor Protected Fire System untuk mencegah dan melindungi bahaya kebakaran," tetangnya.
Menurut Ridho, pihaknya juga melengkapi Pasar Batang dengan CCTV dan dua buah eskalator untuk kenyamanan pembeli termasuk jalan ram ditengah pasar untuk mobilisasi para pedagang yang menggunakan troli ataupun gerobak dorong.
"Meski pasar tradisional, tapi fasilitas yang ada seperti pasar modern atau mall," jelas Ridho.
Post a Comment