Kabupaten Pekalongan
Seragam batik seluruh karyawan Bank Central Asia (BCA) dibuat oleh pengrajin Kampung Batik Gemah Sumilir dan butuh waktu dua tahun untuk merampungkan proses designe hingga delivery. Komisaris BCA, Cyrillus Harinowo menyampaikan hal tersebut dalam kesempatan peresmian Kampung Batik Gemah Sumilir, Selasa (18/4/17) di Desa Gumawang, Kecamatan Wiradesa, Kabupaten Pekalongan.
Cyrillus mengatakan, tak kurang dari 35 ribu orang karyawan BCA di seluruh Indonesia, dari Banda Aceh hingga Papua mengenakan seragam buatan Kampung Batik Gemah Sumilir.
"Seragam batik ini kami pesan sejak 2014 dan sekarang seluruh karyawan BCA di Indonesia mengenakanya, terima kasih saya sampaikan kepada Gemah Sumilir karena telah merealisasikanya," ungkap Cyrillus.
Cyrillus menuturkan, Kampung Batik Gemah Sumilir memiliki potensi untuk menjadi desa wisata, sebab batik selama ini dikenal sebagai warisan budaya yang banyak dikagumi oleh para wisatawan.
Kalau batik hanya dikemas sebagai komoditas semata, sambung Cyrillus, maka hasilnya pun akan biasa saja. Namun, kalau batik dikemas dan dikombinasikan dengan desa wisata yang mudah diakses seperti adanya jalan tol dan sebagainya maka hasilnya akan menjadi sangat luar biasa.
"Yang terpenting orang datang sudah merasa nyaman apalagi nantinya bisa memperoleh sesuatu atau pengalaman baru seperti membatik maupun bercocok tanam bersama petani di sini," ucapnya.
Di kesempatan yang sama, Ketua KSU Gemah Sumilir, Amin Maizun menyampaikan, kerjasama antara dengan BCA untuk mewujudkan dan mengembangkan Desa Wisata atau Kampung Batik Gemah Sumilir sudah dilakukan sejak tahun 2012.
Dikisahkan Amin Maizun, awal terbentuknya kerjasama dengan BCA bermula dari kumpul bersama sambil nguri-uri budaya untuk melakukan regenerasi seluruh pelaku atau pengrajin batik. Tak disangka kemudian ada kesempatan kerjasama dengan BCA.
"Akhirnya kami diberikan pembinaan untuk bisa mewujudkan desa wisata. Jadi kami sangat berterima kasih kepada BCA yang memberikan telah kesempatan kami untuk membangun Kampung Batik Gemah Sumilir ini," ungkap Amin Maizun.
Amin Maizun menjelaskan, jumlah anggota UKM yang bergabung di desa wisata Kampung Batik Gemah Sumilir mencapai 50 orang.
Dari masing-masing 50 orang anggota tersebut, lanjut Amin, masih membawahi 500 anggota UKM lainya.
"Mereka itu tidak hanya pelaku batik, namun banyak juga UKM lainya yang bergerak di bidang selain batik ," jelasnya.
Amin berharap, kedepan batik Kabupaten Pekalongan bisa lebih
berkembang dan maju. Selain itu, desa wisata Kampung Batik Gemah Sumilir tersebut bisa lebih dikenal di seluruh nusantara dan dunia.
"Kami yakin dan optimis, Kampung Batik Gemah Sumilir akan bisa lebih dikenal dibanding goa Pindul. Sebab, kami oleh BCA juga sering dikenalkan ambasador-ambasador dan kedutaan besar sejumlah negara lain di Jakarta untuk mempromosikan desa wisata kami," ujar Amin.
Post a Comment